Tayangan halaman minggu lalu

Kamis, 08 Maret 2012

wus

Sajake kita wus lali apa tegese prasetya tuhu
Kang lathi tumus ing atimu
Jare abang jebul biru jare lanang jebul wandu

        Sajake kita wus lali apa tegese ilmu
        Kang di ajarake bapa lan ibu guru
        Loro dikurangi siji lakhok wolu
Wolu ditambah loro lakhok telu
        Amergo nganggo kalkulator pitu

Sajake kita lali apa tegese iman
Kang dadi pedoman ing kautaman
Nyatane kita seneng kekancan setan
Nyatane arume melati ing taman
Luwih arum tinimbang arume menyan 
(by. Nur Rohmat H, Januari 2oo2)

Rabu, 29 Februari 2012


          (kelengkapan Karis/Karsu)
Tenggarong,                         2009
Kepada
Yth. BUPATI Kutai Kartanegara
Cq. Kepala Badan Kepegawan Daerah &
Diklat Kabupaten Kutai Kartanegara
Di-
Tenggarong


LAPORAN PERKAWINAN PERTAMA
1.       Yang Bertandatangan di bawah ini :
a.    Nama                                              :
b.   NIP                                                   :
c.    Pangkat/Gol. Ruang                  :
d.   Jabatan/Pekerjaan                    :
e.   Instansi                                          :
f.     Tempat/Tanggal Lahir              :
g.    Jenis Kelamin                               :
h.   Agama                                            :
i.      Alamat                                            :

Dengan ini memberitahukan dengan hormat bahwa saya :
a.       Pada Tanggal                              :
b.      Di                                                    :
Telah melangsungkan perkawinan yang PERTAMA dengan wanita/pria :
1.       Yang Bertandatangan di bawah ini :
a.    Nama                                      :
b.   NIP                                           :
c.    Pangkat/Gol. Ruang          :
d.   Jabatan/Pekerjaan            :
e.   Instansi                                  :
f.     Tempat/Tanggal Lahir      :
g.    Jenis Kelamin                       :
h.   Agama                                    :
i.      Alamat                                    :
2.    Sebagai tanda bukti bersama ini saya lampirkan :
a.       Fotocopy legalisir salinan surat nikah/akta nikah 2 (dua) lembar;
b.      Pas foto suami/istri ukuran 3x4 cm 3 (tiga) lembar;
c.       Fotocopy legalisir SK Pangkat terakhir 2 (dua) lembar dan
d.      Fotocopy legalisir SK CPNS 2 (dua) lembar.
3.    Berhubungan dengan itu, maka saya mengaharapkan agar :
a.       Dicatat perkawinan tersebut dalam daftar keluarga saya;
b.      Diselesaikan pemberian KARIS/KARSU saya;
4.    Demikian laporan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk diperguanakan sebagai bahan mestinya.


Hormat Saya,






















DAFTAR KELUARGA PEGAWAI NEGERI SIPIL

1.       KETERANGAN PERORANGAN
a.       Nama                                              :
b.      NIP                                                  :
c.       Pangkat/Gol. Ruang                       :
d.      Jabatan/Pekerjaan                          :
e.      Instansi                                          :
f.        Tempat/Tanggal Lahir                  :
g.       Jenis Kelamin                              :
h.      Agama                                          :
i.         Alamat                                          :
2.       SUSUNAN KELUARGA
a.       ISTRI/SUAMI
NO
NAMA
TANGGAL LAHIR
TANGGAL PERKAWINAN
ALAMAT
TANDATANGAN SUAMI
1
2
3
4
5
6









b.      ANAK
NO
NAMA
JENIS KELAMIN
TANGGAL LAHIR
NAMA AYAH/IBU
KET
1
2
3
4
5
6










Pelaihari,
Pemohon

Galery Pendidikan: ENSIKLOPEDI EVALUASI

Galery Pendidikan: ENSIKLOPEDI EVALUASI

PTK PEMBELAJARAN INTEGRATED LEARNING

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Standar Kompetensi lintas bidang kurikulum, pada kurikulum 2004 bahwa sebagai kecakapan hidup dan belajar sepanjang hayat yang harus dicapai oleh peserta didik, pada butir ketiga dan sembilan butir kecakapan hidup yang harus dicapai oleh siswa yakni memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik-teknik, pola dan struktur hubungan. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa proses pembelajaran harus mampu memadukan dan mendemonstrasikan konsep-konsep materi yang dipelajari.
Banyak yang dipelajari melalui pengalaman nyata, disamping melalui logika imajinasi yang tidak dapat dilakukan melalui pengalaman nyata, akan tetapi kedua hal tersebut harus kita pelajari karena saling terkait satu dengan yang lainnya dan harus dilakukan secara bersamaan sesuai dengan perkembangan otak kiri dan otak kanan yang kita miliki. Perlunya memandang masalah-masalah saling terkait, Bruner dalam Maryanto (1994).
Perkembangan salah satu aspek pada seorang anak dapat dipengaruhi oleh aspek yang lain, misalnya seorang anak yang dimensi sosialnya tidak berkembang dengan baik akan tidak disukai oleh teman-teman, sehingga akan mempengaruhi kemampuannya bekerja dalam kelompok, selain itu ia akan merasa tidak nyaman berada di lingkungannya. Kondisi seperti ini akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Kecerdasan adalah multidimensi dari seluruh aspek dan dimensi-dimensi tersebut tidak dapat diwakili oleh hanya satu kemampuan saja (Stemberd dalam Megawangi, 2005).
Menurut Orr dalam Megawangi (2005) bahwa isu-isu terbesar saat ini berakar dari kegagalan untuk melihat segala sesuatu secara keseluruhan. Kegagalan tersebut terjadi ketika terbiasa berpikir secara berkotak-kotak dan tidak diajarkan untuk berpikir secara keseluruhan dalam melihat keterkaitan antara kotak-kotak tersebut, atau mempertanyakan suatu kotak dapat tekait dengan kotak-kotak lainnya sehingga pembelajaran kehilangan makna.
Capra dalam Megawangi (2005), mengatakan bahwa berapapun pengetahuan manusia tentang Sains, masyarakat, dan kebudayaan telah terkotak-kotak, sehingga manusia tidak mampu melihat sesuatu secara keseluruhan dari setiap penomena. Inti dari pemikiran Capra adalah menekankan pentingnya untuk melihat segala sesuatu secara keseluruhan. Penggunaan tema pengendali yang merupakan titik temu beberapa mata pelajaran, tidak saja membantu siswa mendalami lebih baik mata pelajaran yang terkait saja, tetapi juga membarikan kemampuan kepada para siswa tentang cara pandang terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lingkungan hidupnya. Selain itu, tujuan dari penggunaan tema pengendali yaitu agar siswa mampu menemukan dan memahami jalinan hubungan sejumlah mata pelajaran. Perlu adanya penyatuan perspektif serta pusat pandang sejumlah mata pelajaran menjadi tema pusat kendali (Maryanto, 1994).
Berdasarkan pengamatan peneliti di SD Negeri 024 Sebulu khususnya kelas I yang berjumlah 20 orang siswa. Pembelajaran yang dilakukan dalam menyampaikan materi pelajaran masih dilakukan dengan metode pembelajaran konvensional tanpa adanya pengembangan sehingga pembelajaran cenderung monoton dan kurang menarik. Pemilihan metode belajar yang salah pada mata pe1ajaran atau materi tertentu juga menjadi penyebab tidak meratanya kemampuan siswa dalam memahami setiap mata pelajaran.
Beberapa penyebab di atas menunjukkan bahwa perlu adanya pembaharuan dalam model pembelajaran, yaitu model pembelajaran yang melibatkan seluruh aspek yang ada pada manusia sebagai individu yang utuh. Dimana setiap individu yang melibatkan keterampilan, pengetahuan, sifat alamiah manusia serta perasaan. Karena pikiran, emosi, imajinasi dan sifat alamiah manusia bekerja secara bersamaan dan saling berhubungan satu dan yang lainnya.
Integrated learning atau pembelajaran terintegrasi merupakan suatu pembelajaran yang memadukan berbagai materi dalam satu pembelajaran. Inti pembelajaran ini adalah agar siswa memahami keterkaitan antara mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Sains, serta tidak hanya mempunyai kemampuan pada salah satu pelajaran saja akan tetapi juga pada mata pelajaran lainnya. Sehingga setiap siswa diberikan kesempatan untuk belajar melihat keterkaitan antar pelajaran yang berarti, kontekstual bagi kehidupan nyata dan menyeluruh.
Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti penerapan pembelajaran integrated learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesi, siswa kelas 1 di kelas I SD Negeri 024 Sebulu sehingga dapat menambah motivasi dan mengatasi kejenuhan dalam belajar, serta menumbuhkan semangat dan minat dalam belajar dengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang rumusan masalah yang muncul yaitu sebagai berikut: “Bagaimana pembelajaran Integrated learning dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD Negeri 024 Sebulu Semester I Tahun Ajaran 2011/2012?”.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran integrated learning dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 024 Sebulu Semester I Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi siswa : Membantu siswa agar dapat memahami mata pelajaran yang disampaikan dan juga mengetahui hubungan di setiap mata pelajaran yang diterima disekolah.
b. Bagi guru : Menambah wawasan dan kualitas dalam pembelajaran Matematika dan IPA khususnya Bahasa Indonesia dengan pembelajaran integrated learning.
c. Bagi sekolah: Sebagai sumbangan penting kepada pihak sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendekatan Integrated learning
Integrated learning merupakan pembelajaran yang memadukan berbagai materi dalam sajian pembelajaran. Inti dan pendekatan ini agar siswa memahami keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya atau materi pelajaran yang satu dengan yang lainnya (Megawangi, 2005).
Integrated learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya disusun secara menyeluruh untuk membahas suatu pokok masalah tertentu (tema) dan dapat mengunakan berbagai mata pelajaran yang relevan dalam suatu bidang studi atau antar bidang studi (Dakir, 2004).
Lake dalam Megawangi (2005) mengatakan bahwa definisi pendekatan terintegrasi adalah sebuah pendekatan yang dapat menyiapkan anak-anak untuk menjadi pembelajar sejati. Banyak yang mendukung bahwa pembelajaran holistik dengan pendekatan integrated learning adalah sebuah proses untuk mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk kehidupan.
Integrated learning meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk tema, dengan tujuan pembulatan mata pelajaran diharapkan dapat membentuk anak-anak menjadi pribadi-pribadi integrated yaitu manusia yang sesuai dan selaras dengan lingkungannya (Nasution, 1994).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Integrated learning merupakan suatu pembelajaran yang memadukan berbagai materi dalam sajian pembelajaran. Inti dari pendekatan ini agar siswa memahami keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya atau materi pelajaran yang satu dengan yang lainnya untuk mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi pribadi-pribadi integrated yaitu manusia yang selaras dengan lingkungannya.
1. Pendekatan integrated learning
Lake dalam Megawangi (2005) mengatakan bahwa ada tiga karakteristik dalam pembelajaran holistik dengan pendekatan integrated learning yaitu:
a. Ada keterkaitan antar mata pelajaran dengan tema sebagai pusat keterkaitan. Ini berbeda dengan kurikulum tradisional yang mengotak-ngotakan setiap mata pelajaran sehingga hubungan antar mata pelajaran tidak terlihat.
b. Menekankan pada aktivitas kongkrit.
c. Memberikan peluang bagi siswa untuk bekerja dalam kelompok.
d. Selain memberikan pengalaman untuk memandang sesuatu dalam perspektif keseluruhan, juga memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya dan mengetahui lebih lanjut mengenai materi yang diketahuinya.
2. Langkah-langkah Penyusunan Pembelajaran Integrated Learning
Maryanto (1994) mengatakan bahwa dalam pembelajaran integrated learning disusun secara keseluruhan dalam suatu tema yang mengandung suatu pertanyaan atau masalah yang akan dipelajari, langkah-langkah dalam penyusunan tema dalam pembelajaran integrated learning sebagai berikut:
a. Memilih pusat kendali
Guru mengawali kegiatan dengan memilih pusat kendali yang berfungsi sebagai pusat pandang bagi pengembangan materi pelajaran.
b. Menentukan hubungan
Guru menentukan mata rantai penghubung yang tertuju pada tema dalam bentuk pertanyaan topik, ide, orang atau benda yang kesemuanya cukup pendek yang tertuju pada tema.
c. Menentukan pertanyaan-pertanyaan pemandu.
Untuk menguatkan keterkaitan antar materi pelajaran dapat juga dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan umum sampai pertanyaan pokok yang terkait dengan tema dan materi pelajaran.
d. Menuliskan kegiatan sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran.
Terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, sebaiknya tema dipilih sesuai dengan lingkungan dan kondisi yang ada sehingga memudahkan dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
3. Teknik Pendekatan Integrated Learning
Maryato (1994) mengatakan bahwa ada empat prinsip yang menjadi teknik dalam pendekatan integrated learning melalui pembelajaran holistik yaitu:
a. Kritik berlaku dalam pembelajaran
b. Spontanitas dan jawaban yang di luar dugaan akan membentuk daya cipta
c. Sejumlah ide akan terungkap dan penilaian akan dilakukan setelah ide
terungkap habis
d. Panggabungan antara ide selalu dicari untuk menentukan ide yang lebih baik dan menyempurnakannya.
4. Model Pendekatan Integrated Learning
Beberapa tahapan model pendekatan integrated learning melalui pembelajaran holistik yaitu:
a. Menentukan kompetensi dasar, hasil yang akan dicapai serta indikator sebagai bahan evaluasi.
b. Menentukan tema dan judul.
c. Menentukan sebuah tema yang dapat mempersatukan berbagai mata pelajaran dengan berbagai kompetensi dasar yang ingin dicapai.
d. Memilih sebuah judul yang menarik, nyata dan dekat dengan kehidupan anak.
e. Membuat bagan keterjalaan melalui tema dari berbagai mata pelajaran yang dapat dikaitkan satu sama lain, sesuai dengan tema yang dipilih.
f. Kompentensi-kompentensi ini kemudian diintegrasikan dengan menggunakan model web (keterjalaan).
Gambar 1.1 Bagan keterjalaan kompetensi dasar

g. Menyusun kegiatan belajar yang menarik bagi anak dan efektif dalam pencapaian kompetensi.
h. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan konsep Student Active Learning, Contectual Learning, dan mencakup kecerdasan majemuk yang dimiliki anak.
i. Mengkondisikan kegiatan belajar yang merupakan kombinasi dari kegiatan individu dan kelompok. Kegiatan kelompok dapat menumbuhkan dan meningkatkan aspek sosial anak, komunikasi, penggunaan bahasa dan juga menumbuhkan motivasi anak untuk belajar.

B. Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003).
Gagne dan Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono (2006) mengungkapkan bahawa belajar didefinisikan sebagai suatu proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku, sebagai hasil dari pengalaman yang diperolehnya.
Hamalik (2003), belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Sardiman (2003), belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Dari pendapat ini juga menekankan suatu indikator belajar dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar sebagai suatu usaha seseorang untuk mengubah tingkah lakunya melalui pengalaman dan interaksi dnegan lingkungan yang dilakukan secara sadar, terarah dan bertujuan. Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang menyeluruh dari pengalamannya sendiri, dan sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

C. Hasil Belajar
Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari suatu
praktek atau latihan (Sudjana, 1991). Menurut Slameto (1995), belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ini berarti bahwa perubahan seseorang merupakan hasil belajar,misalnya dai tidak dapat berhitung menjadi dapat berhitung.
Hasil belajar dapat diukur dengan hasil tes yang diberikan. Tes merupkan sekelompok pertanyaan berbentuk lisan maupun tulisan yan harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa (Slameto, 1998). Menurut Arikunto (1999), tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan menilai sesuatu. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan siswa dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan (Rohani, 1995). Dengan demikian yang dimaksud dengan hasil belajar sains adalah perubahan yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar sains yang dapat diukur dengan menggunakan tes. Tes dilaksanakan pada awal pembelajaran dan pada setiap akhir siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa.
1. Mengetahui Tingkat Keberhasilan
Dalam pembelajaran perlu ada penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu pembelajaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Penilaian yang bersifat nasional mengacu pada standar kompetensi.
b. Beberapa kemampuan yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah:
1) Pemahaman konsep
Siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep.
2) Prosedur
Siswa mampu mengenali prosedur atau proses menghitung yang benar dan tidak benar.
3) Komunikasi
Siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis, atau mendemonstrasikan.
4) Penalaran
Siswa mampu memberikan alasan induktif dan deduktif sederhana.
5) Pemecahan masalah
Siswa mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian, dan menyelesaikan masalah.
2. Sistem Penilaian
Sistem penilaian dalam kurikulum 2004, tingkat berfikir yang digunakan dalam mengerjakan soal penilaian mencakup mulai yang rendah sampai yang tinggi, dengan proporsi yang sebanding sesuai dengan jenjang pendidikan.
Jenis tagihan yang dapat digunakan adalah (Depdiknas, 2003a):
a. Kuis: Ulangan singkat baik lisan maupun tertulis dan hanya menyampaikan hal-hal yang prinsip saja. Biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai untuk mengetahui penguasaan pelajaran yang lalu secara singkat.
b. Pertanyaan lisan di kelas: Materi yang ditanyakan berupa pertanyaan terhadap konsep, prinsip atau teorema. Teknik bertanya yang baik adalah ajukan pertanyaan ke kelas, beri waktu sebentar untuk berpikir, dan kemudian pilih siswa secara acak untuk menjawab, jawaban siswa benar atau salah diberikan ke siswa lain atau minta pendapatnya terhadap jawaban siswa 1, hal ini bisa diberikan ke beberapa siswa. Kemudian guru menyimpulkannya. Pertanyaan lisan ini biasanya dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Ulangan harian: Ulangan harian diberikan secara periode, misal 4 minggu sekali. Bentuk soal yang digunakan sebaiknya bentuk uraian objektif atau non objektif.
d. Tugas individu: Tugas ini dapat diberikan tiap minggu dan bentuk soal uraian objektif atau non objektif.
e. Tugas kelompok: Tugas ini digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok. Bentuk soal yang digunakan adalah uraian.
f. Ulangan blok: Materi diambil dari kumpulan kompetensi dasar, misal dalam satu semester ada 9 kemampuan dasar. Untuk itu akan ada 3 bagian ulangan blok. Blok 1 ada 3 kemampuan dasar, demikian juga pada ulangan blok 2 dan blok 3. Hasil ulangan blok harus dievaluasi untuk menemukan siswa remidial atau pengayaan.

D. Pengajaran
Pengajaran adalah suatu proses belajar-mengajar. Didalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran serta lebih efektif, dinamis, efisien dan positif sehingga peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. Adapun yang harus dimiliki oleh seorang guru agar pengajaran berjalan lebih efektif, dinamis, efisien dan positif (A. Rohani, 1995) adalah:
1. Penguasaan bahan pengajaran
2. Penggunaan bahasa
3. Penggunaan metode pengajaran
4. Penggunaan alat-alat atau media pengajaran
5. Memahami peserta didik
6. Menaruh minat terhadap peserta didik
7. Tidak membeda-bedakan peserta didik
8. Memberikan tugas-tugas yang sesuai
9. Adil dalam memberikan angka
10. Memiliki rasa humor
11. Kerapian berpakaian
12. Menguasai keterlibatan kelas
13. Keefektifitasan mengajar.

E. Materi Pelajaran Kelas 1
Materi pelajaran yang ada di kelas 1 yaitu PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, seni budaya dan kerajinan, IPS, dan Penjaskes. Materi yang diteliti adalah Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.
Berdasarkan pemilihan tema, maka materi Bahasa Indonesia adalah Lingkungan Sekitar, materi Matematika yang dipilih adalah Penjumlahan dan Pengurangan bilangan dua angka, dan materi IPA yang dipilih adalah Gerak Benda.
1. Materi Bahasa Indonesia
a. Berbicara: Mengungkapkan fikiran, perasaan, dan informasi secara
lisan dengan gambar, percakapan sederhana dan dongeng.
b. Membaca: Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
c. Menulis: Menulis permulaan dengan huruf tegak bersambung melalui dikte dan menyalin.

2. Materi Matematika
Penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka
a. Penjumlahan
Penjumlahan merupakan operasi hitung yang pertama sekali diajarkan kepada anak-anak. Penjumlahan merupakan operasi hitung yang dipergunakan untuk memperoleh hasil dari dua bilangan yang digabungkan.
b. Pengurangan
Dari suatu penjumlahan diketahui jumlahnya dan salah satu sukunya. Pencarian suku yang belum diketahui adalah operasi hitung yang biasa disebut pengurangan.
3. Materi Sains
Gerak Benda
a. Benda mudah bergerak dan benda sulit bergerak
b. Mengamati Gerak benda
c. Bentuk Gerak Benda
d. Penyebab Benda Bergerak
e. Sumber-sumber Energi Gerak

F. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran mempunyai tujuan, yaitu berfikir kritis, kreatif, dan bermakna. Untuk mencapai tujuan tersebut guru sebaiknya menggunakan pembelajaran yang banyak melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, sehingga pembelajaran tidak hanya bersumber dari guru.
Pendekatan Integrated learning merupakan salah satu pembelajaran yang banyak melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran ini berdasarkan tema pilihan yang berhubungan dengan dunia nyata. Siswa diajak untuk memahami konsep-konsep pembelajaran melalui pengalaman langsung, saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, dan mau mendengarkan serta menghargai pendapat orang lain. Dengan demikian pendekatan Integrated learning dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa.

G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu: “dengan Pembelajaran Integrated learning dapat Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar 024 Sebulu pada Tema Lingkungan”.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah bentuk penelitian yang dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu salah satunya yaitu menggunakan pembelajaran Integrated learning. Dalam penelitian, prosedur penelitian terdiri dari tiga siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas

Prosedur pelaksanaan tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan dilakukan kegiatan antara lain:
a) Membuat skenario pembelajaran dengan pembelajaran integrated learning.
b) Membuat alat evaluasi untuk dikerjakan di kelas
c) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi belajar mengajar pada waktu pembelajaran dengan pembelajaran integrated learning
b. Pelaksanan Tindakan
Tabel 3.1 Sajian Materi Pada Setiap Siklus.
Siklus Pertemuan Materi
I 1

2

3 • Mengungkapkan fikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan gambar.
• Mengungkapkan percakapan sederhana dan dongeng.
• Penyampaian sedikit materi yang belum terselesaikan dan evaluasi hasil belajar siklus 1 dengan bentuk soal uraian dalam waktu 60 menit.
II 1

2

3 • Memahami teks pendek dengan membaca lancar.
• Memahami teks pendek dengan membaca puisi anak.
• Penyampaian sedikit materi yang belum terselesaikan dan evaluasi hasil belajar siklus 2 dengan bentuk soal uraian dalam waktu 60 menit.
III 1

2

3 • Menulis permulaan dengan huruf tegak pada papan tulis dan menyalin.
• Menulis permulaan dengan huruf tegak bersambung melalui dikte dan menyalin.
• Penyampaian sedikit materi yang belum terselesaikan dan evaluasi hasil belajar siklus 2 dengan bentuk soal uraian dalam waktu 60 menit.

Pada tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan kegiatan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Yang bertindak sebagai guru dalam penelitian ini adalah peneliti sedangkan yang bertindak sebagai obsevator adalah rekan sejawat peneliti. Pelaksanaan penelitiän tindakan kelas dilaksanakan dalam tiga siklus (putaran) dan setiap siklus dilaksanakan dalam tiga pertemuan kemudian pada setiap akhir pertemuan diberikan tes hasil belajar selama 2 jam pelajaran atau 60 menit.
c. Observasi
Pada tahap observasi, peneliti sebagai guru pengajar melakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan integrated learning melalui pembelajaran holistik sedangkan untuk mengobservasi tindakan yang sedang dilakukan oleh guru dan kreativitas siswa pada saat pembelajaran dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi. Sedangkan untuk mengobservasi hasil belajar siswa dengan menggunakan lembar tugas yang dikerjakan di kelas dan tes akhir setiap pertemuan setiap pembelajaran.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti bersama observer mendiskusikan kembali segala sesuatu yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dan hasil-hasilnya, dengan melihat data hasil observasi setiap siklus apabila terdapat kekurangan maka akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 di SD Negeri 024 Sebulu semester I tahun pelajaran 2011/2012 Kutai Kartanegara.

C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN 024 Sebulu yang jumlah siswanya sebanyak 20 orang. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran integrated learning.

D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui:
a. Teknik tes
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran, tes hasil belajar diberikan setelah dilakukan tiga pertemuan tiap putaran.
b. Teknik Pengamatan/Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran setiap putaran. Untuk mengetahui proses belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran integrated learning.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data digunakan utuk menjawab rumusan masalah, digunakan rumusan rata-rata sebagai berikut:

Untuk mengetahui ketuntasan belajar digunakan rumus persentase ketuntasan belajar sebagai berikut:



DAFTAR PUSTAKA



Dakir, 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Statistika). Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Maryanto, A. 1994. Kurikulum Lintas Bidang Studi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Megawangi, R. 2005. Pendidikan Holistik. Cimanggis: Indonesia Heritages Fondation.

Nasution. 1994. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Pramudjono. 2002. Statistik Nonparametrik. Samarinda.

Sarman, dkk. 2007. Mari Belajar Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 1. Jakarta: Ganeca Exact

Sudjana, N. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukidin, Basrowi, & Suranto. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Cendikia.

Suyatno. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia: Untuk SD/MI Kelas I. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Tim Bina Karya Guru. 2006. Buku Kerjaku Matematika 1. Jakarta: Erlangga
Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Depdikbud.


Galery Pendidikan: RENSTRA MBS

Galery Pendidikan: RENSTRA MBS

Galery Pendidikan: ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Galery Pendidikan: ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN

ENSIKLOPEDI EVALUASI


ENSIKLOPEDI PENDEK
TENTANG
E V A L U A S I

NO
KONSEP
DEFINISI
ELABORASI
CONTOH
1
Administrasi
Suatu kegiatan untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan dalam mencapai tujuan
Suatu aktivitas yang mempunyai fungsi-fungsi pokok yang mencakup planning, organizing, commanding, coordination and control.
Administrasi sekolah
2
Administrasi pendidikan
Adminitrasi yang berkaitan dengan masalah pendidikan
Segala proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personal, spiritual, dan material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan
Kurikulum, Silabus, RPP
3
Analisis
penyelidikan thd suatu peristiwa
Penyelidikan suatu peristiwa  (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb), data dengan tujuan untuk mengetahui keadaan yang terjadi dengan sebenar-benarnya, sebab musababnya untuk menghindari terjadinya kesalahan informasi
Analisi data untuk mengetahui data yang sesungguhnya
4
Analisis kebutuhan
Suatu proses yang dilakukan seseorang untuk  mengidentifikasikan kebutuhan sekaligus menentukan prioritasnya
Suatu proses formal untuk menentukan jarak antara keluaran dan dampak yang nyata dalam keluaran dan dampak yang diinginkan dan menempatkan kesenjangan itu para skala prioritas, lalu memilih yang paling penting untuk diselesaikan masalahnya
Menjawab pertanyaan:  Mengapa dalam mengajar menggunakan metode tersebut?
5
Artifaks
Segala sesuatu yang dihasilkan  manusia yang  mencerminkan hasil kebudayaan yang tinggi
Objek materiil dan simbol dari kejadian masa lalu dan saat ini, yang dihasilkan oleh kelompok orang atau organisasi
Relief di Candi Borobudur
6
Behavior Modification Approach
Pendekatan dalam pengelolaan kelas berdasarkan perubahan tingkah laku
Pendekatan yang bertolak dari psikologi behavioral yang menmganggap semua tingkah laku yang baik dan kurang baik merupakan hasil proses belajar
Misalnya, guru harus menyusun program kelas yang dapat merangsang terwujudnya proses belajar, yang memungkinkan siswa bertingkah laku yang baik yang sesuai dengan norma yang berlaku
7
Belajar
Proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya proses interaksi antarindividu di lingkungannya
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks karena  menyangkut  kemampuan di bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap
Belajar bahasa Indonesia, Agama, dll
8
Bimbingan
Bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha memecahkan kesukaran-kesukaran yang dialaminya
Bantuan yang dapat menyadarkan orang itu akan pribadinya sendiri, yaitu bakat dan mintanya, kecakapan dan kemampuannya, sehingga sanggup memecahkan sendiri kesukaran-kesukaran yang dihadapinya
Bimbingan siswa agar mampu memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minatnya
9
data narasi berpotensi tabulasi
data yang mengacu jawaban responden yang sering muncul
data jenis ini mengacu pada jawaban responden yang tinggkat kemunculannya tinggi, artinya diberikan alternatif jawaban yang sering dipilih oleh responden
bagaimana pendapat anda tentang pentingnya pelatian? Alternatif jawaban: harus dilakukan, tidak perlu dilaksanakan, harus dilakukan dengan perbaikan. Dan dengan diberikan kebebasan untuk memberikan alasan.
10
data narasi nontabulasi
data yang berwujud kalimat atau uraian
merupakan kalimat uraian, dari jawaban responden perseorangan tanpa dibatasi urain perjalanan
bagaimana pendapat anda tentang pentingnya pelatian? Tanpa disediakan perkiraan jawabannya
11
Dokumen
Data penting yang disimpan sebagai arsip
Catatan mengenai berbagai kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak , yang disimpan sebagai  bukti tentang perkembangan sejarah dalam kurun tertentu
Surat, catatan
12
Dokumen eksternal
Dokumen yang dihasilkan oleh lembaga social
Dokumen yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk mengkaji konteks sosial, kepemimpinan, dan lain-lain
Majalah, buletin, koran
13
Dokumen internal
Dokumen yang di dapat dari internal suatu organisasi
Dokumen yang berupa memo, pengumuman, instruksi atau aturan yang berlaku bagi pihak intern
Memo, pengumuman
14
Dokumen pribadi
Dokumen yang di dapat dari seseorang secara pribadi
Catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, kepercayaannya, pemikirannya yang dianggap menonjol
Buku harian, ktp
15
Evaluasi
Penilaian
Memberikan suatu nilai pada suatu barang atau kegiatan berdasarkan informasi yang tersedia demi terciptanya kesempurnaan dimasa yang akan datang
Evaluasi pendidikan, Evaluasi kinerja guru
16
Evaluasi konteks
Evaluasi yang berkaitan dengan gambaran kebutuhan yang harus dipenuhi
Upaya untuk menggambarkan dan memerinci kebutuhan yang harus dipenuhi, jumlah yang harus dilayani
Dibuat dalam pertanyaan:  Kebutuhan apa saja yang belum dipenuhi? Tujuan apa saja yang belum dicapai?
17
Evaluasi masukan
Evaluasi yang berkaitan dengan kemampuan awal siswa dan sekolah dalam menunjang program makanan tambahan anak sekolah (PMTAS)
Evaluasi yang berhubungan kemampuan yang dimiliki siswa dan sekolah dalam menyediakan konsumsi yang  bertujuan menunjang gizi siswa
Menyediakan petugas yang tepat, Menyediakan ahli kesehatan, Menyediakan ahli gizi
18
Evaluasi produk
Evaluasi terhadap hasil yang didapat
Evaluasi hasil yang diarahkan pada perubahan yang terjadi pada masukan mentah
Menjawab pertanyaan: Apakah tujuan yang ditetapkan sudah tercapai?
19
Evaluasi Program
Penilaian kegiatan
Upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan
Evaluasi program pendidikan
20
Evaluasi proses
Evaluasi yang berkaitan dengan proses kegiatan
Evaluasi yang merujuk pada  pertanyaan:  apa kegiatan yang dilakukan dalam program, siapa yang ditunjuk sebagai pelaksana program, kapan kegiatan akan selesai.
Menjawab pertanyaan:  What, Who, When.
21
Evaluator
Orang yang melakukan evaluasi
otoritas yang mampu memperkirakan nilai atau kualitas
Guru yang memberikan penilaian kepada anak didiknya
22
Evaluator dalam
Petugas evaluasi yang berasal dari dalam
Petugas evaluator program yang sekaligus bertindak sebagai  pelaksana program yang diawasi
Evaluator internal
23
Evaluator luar
Petugas evaluasi yang berasal dari luar
Petugas evaluator  yang tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program
Evaluator eksternal
24
Flexibility
Menyesuaikan dengan perkembangan
Suatu organisasi  hendaknya selalu berkembang, menyesuaikan perkebangan yang terjadi di masyarakat, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar
Sekolah harus mampu menyiapkan tenaga  terampil, siap pakai, yang sekarang banyak diperlukan perusahaan
25
Group-Process Approach
Pendekatan berdasarkan proses kelompok
Pendekatan yang menyatakan bahwa  pengalaman belajar siswa  berlangsung dalam kontek social
Guru dalam mengajar menggunakan metode yang memungkinkan siswa berinteraksi
26
Indikator
Petunjuk  kinerja komponen
Target kompetensi yang harus dicapai, sehingga dapat diukur keberhasilannya
Indikator kerajinan
27
Kemampuan berpikir abstrak
Menjadikan hal-hal yang sifatnya abstrak menjadi konkret
Kemampuan berpikir yang memerlukan kemampuan intelegensi yang tinggi  karena harus mampu menganalisis dan mengintegrasikan  teori yang ada kedalam kegiatan nyata
Umar Bin Khotob, sahabat Rosulullah
28
Kepala
Orang yang diberi tugas mengepalai suatu lembaga atau instansi
Orang yang diangkat mengepalai suatu lembaga, yang bertindak sebagai penguasa, yang diangkat oleh atasannya dan bertanggung jawab penuh kepada atasannya tersebut
Kepala sekolah
29
Kepala sekolah
Orang yang memimpin suatu sekolah
Orang yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah baik yang berhubungan dengan akademik maupun administrasi
Kepala Sekolah SD, Kepala Sekolah SMP, Kepala Sekolah SMA, Kepala Sekolah SMK, dll.
30
Kepala yang pemimpin
Kepala yang mampu bertindak juga sebagai pemimpin
Kepala  yang pengangkatannya hasil aspirasi masyarakatnya, mampu melindungi  dan mensejahterakan pemilihnya,  profesional dalam bertugas
Kepala negara
31
Kepemimpinan
Setiap sumbangan terhadap terwujudnya dan tercapainya tujuan kelompok atau golongan
Tindakan atau perbuatan  di antara perseorangan atau kelompok yang menyebabkan baik orang seorang atau kelompok  maju kea rah tujuan-tujuan tertentu
Kepeminpinan di Sekolah
32
Keseimbangan emosional
Seorang pemimpin yang berusaha sabar dan tidak panik dalam menghadapi persoalan yang sedang dihadapi
Seorang yang berusaha tenang dalam menghadapi semua problem yang ada di depannya dan tetap berpikir jernih, sehingga akan mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik
Rosulullah saw
33
Kisi-kisi
Tabel kolom baris yang memberi gambaran antara kegiatan yang satu dengan yang lain
Tabel  kolom baris yang memberi gambaran tentang  komponen, indikator, metode dan instrument yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain
Kisi-kisi penyusunan angket bahan koleksi untuk pelanggar perpustakaan
34
kredibilitas
perihal dapat dipercaya
suatu data dapat dikatakan kredibilitasnya tinggi jika data tersebut menggunakan referensi untuk meningkatkan kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, melakukan trianggulasi serta pelibatan para pakar
ketidaksediaan Pemerintah untuk memberikan bantuan kpd bank akan mempengaruhi -- bank di mata umum
35
Kriteria
Standar yang digunakan sebagai acuan
Suatu yang digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk sesuatu yang diukur
Misalnya, skala 1-10; atau skala 1-100
36
Kriteria  kualitatif
Kriteria yang tidak menggunakan angka-angka
Kriteri a yang dibuat tidak menggunakan angka-angka, baik dengan pertimbangan maupun tanpa pertimbangan
Nilai 5, jika memenuhi semua indikator Nilai 4, jika memenuhi (b), (c), dan (d) atau (a)
37
Kriteria kuantitatif
Kriteria  yang menggunakan angka-angka
Kriteria yang disusun dengan memperhatikan rentangan bilangan, baik dengan pertimbangan maupun dengan pertimbangan
Nilai A: rentangan 80-100%, Nilai B rentang 66-79%, Nilai C rentang  56-65
38
Laporan
Segala sesuatu yang dilaporkan
Sesuatu yang dilaporkan dengan tujuan untuk diketahui baik kelemahan atau keunggulan dari suatu program/kegiatan
Laporan pertanggungjawaban
39
Latar belakang masalah
Hal-hal yang mendasari lahirnya kegiatan
Hal-hal yang mendorong  atau alasan dilaksanakan program, di mana alasan tersebut  harus betul-betul kuat, tidak mengada-ada
Dengan menunjukkan kondisi yang ada, yang tidak sesuai dengan harapan
40
Line organization
Kekuasaan penuh pada pimpinan
Tipe di mana semua  hak dan kekuasaan berada pada puncuk pimpinan, , sedang bawahan sekecil apaun tidak punya kekuasaan karena hanya sebagai pelaksana tugas
Pola Kepemimpinan Rezim Orde baru
41
mean
rata-rata
angka, jumlah, dsb yang diperoleh dr jumlah keseluruhan unsur dibagi banyaknya unsur
selama lima tahun ini pertambahan penduduk Indonesia ~ 2,5% setahun
42
median
nilai tengah
merupakan indeks dari kecenderungan terpusat, jika sebuah angka menempati posisi tengah dari tiap distribusi yang telah diurutkan
jika ada deret data 2, 3, 6, 9, 10, maka mediannya adalah 6
43
metode
Cara
cara teratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dng yg dikehendaki
metode preskriptif, dan komparatif
44
Metodologi
Ilmu tentang metode
Ilmu yang mempelajari tentang cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan
Metodologi evaluasi
45
modus
nilai yang paling besar frekuensinya
nilai atu skor yada tabel distribusi yang frekuensi kemunculannya tinggi
jika ada deret data 2,2,3,4,5,3,2,6, maka dari data tersebut modusnya 2
46
Mutasi horizontal
Mutasi yang dilakukan dengan mengadakan pertukaran  pimpinan antarsekolah yang sejenis atau setingkat
Mutasi yang dilakukan dengan jalan memindahkan pimpinan sekolah itu ke sekolah yang lain, yang sejenis, tanpa mengubah status jabatannya
Kepala sekolah SD Negeri dimutasi menjadi kepala sekolah SD  Negeri yang lain, yang tingkat akreditasinya sama
47
Mutasi vertical
Mutasi  yang dilakukan dengan cara memindakan ke jabatan yang lebih tinggi atau ke jabatan yang lebih rendah
Mutasi ke jabatan lebih rendah atau lebih tinggi dengan tujuan memberi kesempatan  bagai pegawai untuk dapat mengembangkan kariernya
Seorang yang karena dianggap cakap, diangkat menjadi pimpinan di lembaga yang selama ini menaunginya
48
Objektivitas
Menilai secara apa adanya
Penilaian yang adil, terencana,  berkesinambungan dan menerapkan kriteria yang jelas dalam memberikan skor
Guru dalam membuat penilaian tidak boleh didasari suka-tidak suka, perbedaan agama, suku, dll
49
Organisasi
Struktur dalam menyusun personil, pekerjaan, materiil dan pikiran-pikiran dalam struktur itu
Hubungan antara orang-orang yang ada dalam struktur , yang masing-masing saling menyadari antara hak dan kewajibannya, yang melakukan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan
Organisasi OSIS, Organisasi KKG
50
Pembelajaran
Proses, cara menjadikan orang belajar
Kegiatan jamak yang melalui urutan dari penyusunan kurikulum di pusat, pembuatan analisis materi pelajaran, pembuatan rencara mengajar, pelaksanaan KBM,
Pembelajaran dengan model Number Head Together (NHT)
51
Pembelajaran
Aktivitas belajar
Upaya yang sistematis dan sengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi agar peserta pendidikan melakukan kegiatan belajar
Pembelajaran dengan model inkuiri
52
Pemimpin
Orang yang memimpin
Orang yang diberi kepercayaan untuk memimpin oleh kelompoknya atau organisasinya, yang mampu melindungi dan menyampaikan aspirasi kelompoknya
Pemimpin Lembaga Swadaya Masyarakat
53
Pendekatan
Suatu proses pendekatan atau cara mendekati persoalan
Merupakan titik tolak atau sudut pandang dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam program belajar-mengajar
Pendekatan belajar
54
Pendekatan belajar
Jalan yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan
Merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran , yang memudahkan guru dalam pemberian pelayanan belajar bagi siswa
Pendekatan belajar model interaktif
55
Pengamatan partisipatif
Pengamatan yang dilakukan orang dalam
Pengamatan yang dilakukan orang yang terlibat secara aktif dalam  proses pelaksanaan program
Menggunakan lembar pengamatan
56
Pengawas sekolah
Orang yang bertugas mengawasi kegiatan yang ada di sekolah
Orang yang bertugas menilai, mengawasi, memberi pembinaan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan di sekolah baik yang berhubungan akademik maupun administrasi
Pengawas TK dan SD, Pengawas SMP dan SMA, SMK dan Madrasah Aliyah,dll.
57
Penilaian kelas
Kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi yang mengikuti proses pembelajaran tertentu
Suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilain, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa
Penilaian unjuk kerja, Penilaian proyek, Penilaian produk
58
Penilaian unjuk kerja
Penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan yang dilakukan peserta didik
Penilaian yang digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa melakukan kegiatan
Praktik Sholat, Praktik di laboratorium
59
Perencanaan (planning)
Kegiatan dalam merencanakan sesuatu
Aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan
Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler
60
Persepi social
Kepekaan sosial yang dimili seorang pemimpin
Kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggotanya
Sukarno, presiden pertama RI dikenal memiliki rasa peduli terhadap rakyat kecil
61
Program
Rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan
Suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang
Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional di Osis Suatu Sekolah atau Organisasi Kemahasiswaan
62
Program layanan
Melayani pihak tertentu agar puas
Berusaha melayani  orang dengan baik, secara profesional dan prosedural, sehingga diharapkan pelanggan menjadi puas
Program perpustakaan, program koperasi
63
Program layanan
Program yang bergerak di bidang pelayanan
Sebuah kesatuan kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu, sehingga merasa puas sesuai dengan tujuan program
Perogram perpustakaan, Program koperasi
64
Program pemrosesan
Memproses bahan mentah menjadi bahan jadi
Program yang dalam kegiatan pokoknya memproses bahan mentah menjadi bahan jadi
Program pembelajaran, program kepramukaan
65
Program pemrosesan
Program yang berkaitan dengan proses kegiatan
Program yang kegiatan pokoknya mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi yang merupakan hasil dari suatu proses
Program pembelajaran, program kepramukaan
66
Proposal
Rencana kerja  dalam kegiatan
Rencana kerja yang menggambarkan semua kegiatan dengan jelas dan terperinci yang bersifat rasional atau dapat diimplementasikan di lapangan
Proposal pelaksanaan kegiatan pembuatan KTSP
67
Rancangan
rangka sesuatu yg akan dikerjakan
Sesuatu yang disusun sebelum melakukan suatu kegiatan, dengan harapan tercapainya suatu tujuan
Rancangan penilaian
68
reduksi data
menyiangi data
memilih dan memilah mana yang sesuai atau sekelompok dengan kelompok variabel atau penggolongan yang telah kita buat sebelumnya

69
Reliabilitas
Konsistensi atau keajegan hasil penilaian
Hasil penilain yang konsisten, tidak berubah-ubah, yang menjamin konsistensi
Misalnya, guru menilai suatu proyek, penilaian akan reliable jika hasil yang diperoleh cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama
70
responden
orang yang menjawab pertanyaan dalam kepentingan penelitian
orang yang menjawab suatu pertanyaan yang diajukan peneliti untuk kepentingan penelitian, hasil yang dikeluarkan bisa berupa angket, rekaman, ataupun catatan peneliti
guru, kepala sekolah, siswa
71
Socio-emotional climate approach
Pendekatan berdasarkan suasana emosi dan hubungan social
Pendekatan pengelolaan kelas berdasarkan suasana perasaan sosial dalam kelas sebagai kelompok individu cenderung pada pandangan psikologi klinis  dan konseling
Guru menyusun program kelas yang didasari hubungan manusiawi, saling menghargai dan saling menolong
72
Staff Organization
Memberi  kekuasaan pada bawahan atau staf untuk menjalankan tugas dan wewenangnya
Tipe organisasi yang memberi kekuasaan  dan tanggung jawab pada unit kerja secara bertingkat, sesuai dengan peran masing-masing
Pola kepemimpinan di  Negara-negara yang sudah maju
73
standar
ukuran
merupakan patokan/ batasan untuk menentukan suatu mutu
SNI, ISO
74
statistik deskriptif
teknik mengolah data yang tujuannya untuk melukiskan dan menganalisis
statistikjenis ini memberikan cara untuk mengurangi jumlah data ke bentuk data yang bisa diolah dan menggambarkan dengan tepat mengenai rata-rata, perbedaan, hubungan, dsb

75
Strategi
Ilmu siasat atau akal untuk mencapai suatu maksud
Ilmu aatau kepandaian yang menggunakan seluruh sumber daya untuk melaksanakan suatu kebijakan atau kegiatan-kegiatan tertentu
Strategi perang
76
Strategi belajar mengajar
Ilmu siasat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
Suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di kelas sedemikian rupa secara efektif dan efesien
Strategi belajar-mengajar dengan model ceramah, diskusi, Tanya jawab,dll.
77
Tabulasi data
menyusun data menjadi data tabel
merupakan coding sheet yang memudahkan peneliti dalam mengelola dan menganalisisnyayang berisikan variabel-variabel obyek dan angka-angka sebagai simbolisasi
tabulasi data kolom, tabulasi data baris
78
Technical mastery
Seorang pemimpin harus memiliki  keungulan melebihi anak buahnya
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luas, kesehatan yang prima, cerdas, iman yang kuat dan kesabaran yang tinggi, yang melebihi rata-rata kemampuan yang dimili anak buahnya
Rosulullah saw
79
Teori  genetis dalam kepemimpinan
Seorang dapat menjadi pemimpin karena keturunan
Seseorang akan menjadi pemimpin karena mewarisi dari orang tuanya yang jdulu juga menjadi seorang pemimpin
Di Yogyakarta, yang bisa menjadi sultan adalah keturunan sultan sebelumnya
80
Teori ekologis dalam kepemimpinan
Seorang akan menjadi pemimpin bila waktu dilahirkan sudah memiliki bakat kepemimpinan
Seorang menjadi pemimpin karena bakat, yang sebelumnya ditunjang lewat  pendidikan yang teratur dan pengalaman yang panjang
Umumnya diterapkan di Negara-negara yang sudah maju
81
Teori sosial dalam kepemimimpinan
Seseorang bisa menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan pengalaman yang cukup
Seseorang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin asalkan, sebelumnya disipkan lewat pendidikan yang sesuai dengan bidangnya dan diberi kesempatan untuk untuk mengikuti  pelatihan
Kuliah di APDN
82
Up grading
Kegiatan yang berkaitan dengan pelatihan atau penataran
Suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk meninggikan atau meningkatkan taraf ilmu pengetahuan atau kecakapan pada pegawai, guru-guru,  atau petugas pendidikan lainnya, sehingga keahliannya bertambah dan mendalam
SPKG, KPG
83
Validitas
Mampu mengukur apa yang diinginkan
Ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevaliditan atau kesahihan suatu instrumen
Instrumen yang memiliki validitas logis
84
Validitas
Menilai apa yang seharusnya dinilai, dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi
Penyusunan soal sebagai alat penilai perlu memperhatikan kompetensi yang diukur, menggunakan bahasa yang tidak mengandung makna ganda
Misalnya, dalam pelajaran bahasa  Indonesia, guru ingin menilai kompetensi berbicara. Penilaian menjadi valuid bila menggunakan tes lisan
85
verifikasi
pemeriksaan tentang kebenaran laporan
mencocokkan kembali data telah tercakup dalam kegiatan analisis dan penafsiran, apakah juga perlu dilakukan konfirmasi ulang pada sumber atau informan
adanya pernyataan anggota suatu partai tentang adanya korupsi pada dinas pendidikan, maka dari informasi tersebut perlu dilakukan verifikasi
86
Wawancara bebas
Wawancara yang dilakukan pewancara tanpa dikonsep terlebih dulu
Pewancara  melakukan wawancara  secara spontas tanpa menggunakan panduan dan pertanyaanpun bersifat luwes dan bisa berkembang diluar rencana semula
Wawancara secara spontan
87
Wawancara terstruktur
Wawancara yang menggunakan panduan secara tertulis
Pewancara sudah menyiapkan pertanyaan yang disusun secara sistematis, yang nantinya dibacakan di depan nara sumber untuk mendapatkan jawaban
Wawancara dengan teks yang baku