Tayangan halaman minggu lalu

Sabtu, 03 Desember 2016

PTK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Pada Siswa SD Kelas V

PENDAHULUANPTK
  1. A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Guru memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam upaya membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa dalam kerangka pembangunan pendidikan di Indonesia. Kehadiran guru hingga saat ini bahkan sampai akhir zaman nanti tidak akan pernah dapat digantikan oleh teknologi secanggih apapun. Oleh sebab itu, dalam melaksanakan tugas-tugas guru yang cukup komplek dan unik, diperlukan guru yang memiliki kemampuan maksimal untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan diharapkan secara kontinyu guru dapat meningkatkan kompetensinya. Usman (2002) menyatakan bahwa guru dengan kompetensi tinggi adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga Ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal.
Belakangan ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) semakin menjadi tren untuk dilakukan oleh para profesional sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan mutu di berbagai bidang. Awal mulanya PTK ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah sosial (pengangguran, kenakalan remaja, dan lain-lain) yang berkembang di masyarakat pada saat itu. PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut secara sistematis. Hal ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai masukkan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan dan peryempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas keberhasilan tertentu dapat tercapai.
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain. Dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.
Hal yang sangat diperlukan agar guru dapat menerapkan PTK sebagai upanya memperbaiki dan meningkatkan layanan pembelajaran secara lebih jauh provesional guru praktisi pendidikan dituntut untuk berani mengatakan secara jujur mengenai beberapa sisi lemah yang masih terdapat dalam implementasi program pembelajaran yang dikelola. Dengan kata lain, guru / praktisi pendidikan harus mamapu merefleksikan, merenungkan berfikir baik mengenai apa saja yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran dalam rangka mengidentifikasikan sisi-sisi lemah mungkin ada. Dalam proses perenungan itu terbuka peluang bagi guru untuk menemukan kelemahan-kelemahan praktik pembelajaran yang selama ini mungkin dilakukan tanpa disadari.
  1. B.   RUMUSAN MASALAH
    1. Apa pengertian PTK?
    2. Apa tujuan penulisan laporan penelitian tindakan kelas?
    3. Bagaimana cara kerja yang efisien dalam menyusun laporan penelitian?
  1. C.    TUJUAN PENELITIAN
    1. Untuk mengetahui pengertian PTK
    2. Untuk mengetahui  tujuan penuliasan laporan PTK
    3. Untuk mengetahui  struktur laporan PTK
  1. D.    MANFAAT
a.         Manfaat teoritis
     Secara umum review buku ini memberikan pandangan baru kepada dunia penelitian untuk dapat meningkatkan kualitas penelitian – penelitian. Bila kualitas penelitian baik tidak bisa dipungkiri lagi pasti akan muncul suatu pengetahuan – pengetahuan baru yang belum di ketahui sebelumnya. Dan secara khusus untuk memberikan pandangan kepada dunia pendidikan tentang suatu penelitian dan dapat mendorong peserta didik dalam melakukan penelitian untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan sebagai umpan balik dalam dunia pendidikan.
b.         Manfaat praktis
            Secara praktis, review  ini dapat dimanfaatkan (a) Sebagai masukan bagi pembaca untuk menggunakan metode maupun cara yang tepat dalam membuat kesimpulan, (b) Sebagai bahan acuan dan referensi bagi para pembaca yang melakukan penelitian – penelitian.



BAB II
KAJIAN – KAJIAN TEORI
                        Penulisan laporan penelitian pada hakikatnya dimaksudkan untuk mengkomunikasikan kegiatan dan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seorang peneliti. Bentuk paling umum yang digunakan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian adalah bentuk laporan penelitian tertulis. Penulisan laporan sebagai bagian dari keseluruhan rangkaian kegiatan penelitian merupakan tahap yang sangat penting. Arti penting dan nilai sebuah penelitian pada umumnya ditentukan oleh kualitas serta kegunaan laporan tersebut.
                        Banyak hal dipersyaratkan untuk dimiliki seorang peneliti agar ia mampu menyusun laporan penelitian dengan baik. Hal-hal tersebut, antara lain, adalah pengetahuan yang memadai mengenai bagian-bagian laporan, keterampilan-keterampilan pengorganisasian dan kemampuan menulis, ketersediaan waktu, kecermatan, ketelitian, dan barangkali juga kesabaran.
                        Laporan penelitian pada umumnya ditulis setelah peneliti merampungkan semua proses pengumpulan data serta menganalisis data tersebut. Cara kerja demikian dapat dikatakan kurang efisien. Peneliti hendaknya mempersiapkan proses penyusunan laporan sejak kegiatan penelitian dimulai. Sehubungan dengan itu, peneliti perlu merancang garis besar laporan bersamaan waktunya dengan pada waktu ia mengajukan disain penelitian.
BAB III
ISI
  1. A.    Pengertian PTK
            PTK merupakan penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
  1. B.     Tujuan Penulisan Laporan PTK
            Tujuan penulisan laporan penelitian adalah untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian kepada pihak lain. Selain itu laporan penelitian dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban peneliti kepada pihak tertentu atas proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan. Berkenaan itu, peneliti haruslah menyadari untuk siapakah laporan penelitian itu ditulis atau disampaikan. Jawaban terhadap pertanyaan ini mempengaruhi hamper semua bagan atau aspek dalam laporan penelitian. Laporan yang ditulis dan diajukan kepada lembaga pemberi dana penelitian tentu harus disusun sesuai dengan format dan segala ketentuan yang digariskan. Lain lagi kalau laporan itu berupa skripsi, tesis atau disertasi yang ditulis oleh seorang mahasiswa. Laporan penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk sebuah jurnal ilmiah tentu berbeda dengan artikel yang disusun dalam bentuk makalah, buku, atau yang akan dipublikasikan di surat kabar atau majalah.
  1. C.    Sistematika Laporan PTK
Laporan penelitian biasanya terdiri dari tiga bagian, bagian awal, bagian isi atau pokok, bagian akhir. Namun, aspek – aspek yang tercakup dalam masing – masing bagian bisa bervariasi. Hal ini bergantung pada jenis penelitian maupun lembaga penelitian atau lembaga penyandang dana penelitian.
  1.                                I.  Bagian Awal
a. Halaman Judul
b. Halaman Pengesahan
c. Abstrak
            Ditulis dengan ringkas dan jelas hal-hal pokok tentang
a)         Tujuan penelitian
b)         Metode penelitian dan
c)         Hasil penelitian. Ditulis satu spasi tanpa judul / sub judul.  Ditulis maksimal satu halaman.
d)        Kata Pengantar
Minimal memuat ucapan syukur kepada Allah SWT, dan ucapan terima kasih pada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan PTK. Tidak harus ditanda tangani, cukup dengan nama peneliti utama/ketua peneliti.
e)         Daftar Isi
Memuat pokok-pokok PTK dari halaman judul sampai lampiran-lampiran. Sistematika penulisan daftar isi menggunakan sistematika yang lazim, seperti pada skripsi atau tulisan ilmiah lainnya.
f)          Daftar Tabel (jika ada)
Jika dalam laporan PTK trdapat lebih dari dua buah tabel, maka perlu dibuat daftar tabel tersendiri. Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan halaman tabel tersebut berada.
g)         Daftar Gambar (jika ada)
Jika dalam laporan PTK trdapat lebih dari dua buah gambar, maka perlu dibuat daftar tabel tersendiri. Daftar gambar memuat nomor gambar, judul gambar, dan halaman gambar tersebut berada.
h)         Daftar Lampiran
Segala sesuatu yang dilampirkan ditulis di sini. Berisi nomor lampiran, judul lampiran, halaman berapa lampiran tersebut dilampirkan. Sebaiknya lampiran-lampiran disusun secara kornologis.
  1.                             II.  Bagian Isi
BAB I: PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
Diskripsi masalah, data awal yang      mendukung adanya     masalah dan akar timbulnya masalah dengan            menunjukkan   pada lokasi penelitian dan waktu serta           penjelasan pentingnya masalah itu dipecahkan.
  1. Rumusan Masalah
Diharapkan kalimat tanya.
  1. Tujuan Penelitian
Disesuaikan dengan rumusan masalah.
  1. Manfaat Penelitian
Sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada proposal,      namun peneliti dapat mengembangkannya.
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Hasil Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Pemikiran
D. Hepotesis Tindakan
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Data dan Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Validitas Data
F. Teknik Analisis Data
G. Indikator Kinerja
H. Prosedur Penelitian
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
  1. Deskripsi Kondisi Awal
Diuraikan kondisi awalnya, dapat disajikan dengan menggunakan tabel maupun grafik.
  1. Deskripsi Hasil Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal(Apersepsi)
b. Kegiatan Inti
c. Penutup
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakannya apa sesuai perencanaan awal, prosesnya seperti apa
3. Pengamatan Tindakan
a. Prosesnya Bagaimana
b. Hasilnya Apa
4. Refleksi
mana yang sudah atau belum berhasil, mengapa dan bagaimana   tindakan selanjutnya.
  1. Deskripsi Hasil Siklus II (seperti siklus I)
1. Perencanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal(Apersepsi)
b. Kegiatan Inti
c. Penutup
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakannya apa sesuai perencanaan awal, prosesnya seperti apa
3. Pengamatan Tindakan.
a. Prosesnya Bagaimana
b. Hasilnya Apa
4. Refleksi
Mana yang sudah atau belum berhasil, mengapa dan bagaimana tindakan selanjutnya.
  1. Deskripsi Hasil Siklus III dst, seperti siklus I
  2. Pembahasan (Diskusi)
1. Pembahasan Tindakan
2. Pembahasan Hasil Pengamatan
3. Pembahasan Hasil Refleksi
  1. Hasil Penelitian
Diambil dari hasil pembahasan, khususnya hasil pembahasan refleksi. Berdasarkan pada data empirik dan berupa proposisi, pada bab ini ada dua kemungkinan yaitu mendukung hipotesis atau menolak hipotesis.
                        BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Kesimpulan
Sintesis dari berbagai temuan penelitian, bersifat terpadu dan menyeluruh, mengemukakan seluruh hasil penelitian sebagai kesatuan yang utuh dari data yang bersifat terpisah.
  1. Saran
Berikan saran tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya. Didasarkan pada kesimpulan penelitian yang diperoleh, dijabarkan secara terperinci, dan bersifat operasional, mudah dimengerti.
  1.                          III.  Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan sistem yang telah dibakukan secara konsisten.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Berisi rancangan materi/ bahan ajar, semua instrumen penelitian, contoh jawaban siswa, dokumen/ foto kegiatan, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu .
BAB IV
     PEMBAHASAN
A.    Pengertian PTK
Kata penelitian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris : research yang merupakan kegiatan puncak dari study untuk mengembangkan wawasannya dengan cara melakukan pencaharian/eksplorasi untuk menemukan jawaban dari masalah yang menjadi bidang kajiannya.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan di kelas. Ide tentang penelitian tindakan pertama kali dikembangkan oleh Kurt dan Lewin pada tahun 1946. Menurut Stephen Kemmis (1983), PTK atau action research adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan sendiri; (b) pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan (David Hopkins, 1993:44). Sedangkan tim pelatih proyek PGSM (1999) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan (M. Nur, 2001).
Sejalan dengan pengertian diatas, Prabowo (2001) mendefinisikan makna dari penelitian tindakan yaitu suatu penelitian yang dilakukan kolektif oleh suatu kelompok sosial (termasuk juga pendidikan) yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kerja mereka serta mengatasi berbagai permasalahan dalam kelompok tersebut.
Jadi PTK adalah: “Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagi guru sehingga hasil belajar siswa meningkat.”
B.     Tujuan Penulisan laporan PTK
Menurut Babang Robandi (2008), tujuan atau manfaat dari penulisan laporan PTK di antaranya adalah mendapat  pengalaman nyata untuk memperbaiki pembelajaran, dapat digunakan sebagai bahan masukan  untuk inovasi pembelajaran, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas, dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru, guru lebih percaya diri untuk berkembang secara professional maupun akademik  guru berperan aktif menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Sedangkan tujuan penulisan laporan PTK pada karangan asli lebih berfokus pada mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian kepada pihak lain dan sebagai bentuk pertanggungjawaban peneliti kepada pihak tertentu atas proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Menurut Natawidjaya (1997: 10) tujuan PTK adalah (a) untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, (b) untuk memberikan pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif, (c) untuk melaksanakan program latihan (dalam jabatan guru), (d) untuk memasukkan unsur-unsur pembaruan dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh pembaharuan pada umumnya, (e) untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara praktisi pendidikan dengan para peneliti akademis, dan (f) untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau masyarakat sekolah.
Apabila tujuan PTK dapat tercapai dengan baik, maka setidaknya ada 4 manfaat yang diperoleh guru, yaitu (a) guru dapat melakukan inovasi pembelajaran, (b) guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran yang dihadapinya, (c) guru akan terlatih untuk mengembangkan secara kreatif kurikulum sekolah, (d) kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru yang dalam upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesionalisme guru.
C.     Sistematika Laporan PTK
Pada karangan asli disebutkan bahwa tinjauan pustaka mencakup kajian teori, hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis tindakan. Sedangkan dalam sistematika yang ditulis oleh Babang Rohandi (2008), kerangka pemikiran dan hipotesis tindakan tidak disebutkan.